Mengenal Lebih Jauh Tindak Pidana Kertapati dan Dampaknya bagi Korban


Mengenal Lebih Jauh Tindak Pidana Kertapati dan Dampaknya bagi Korban

Tindak pidana kertapati merupakan salah satu bentuk kejahatan yang sering kali terjadi di masyarakat kita. Namun, tahukah Anda apa sebenarnya yang dimaksud dengan tindak pidana kertapati dan bagaimana dampaknya bagi korban?

Menurut UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, tindak pidana kertapati adalah tindakan yang dilakukan dengan cara mengakses sistem komputer, jaringan komputer, atau data elektronik tanpa hak atau melawan hukum. Tindakan ini seringkali dilakukan oleh para peretas atau hacker yang ingin mencuri data pribadi atau informasi penting dari korban.

Dampak dari tindak pidana kertapati bagi korban bisa sangat merugikan. Selain kehilangan data pribadi yang sensitif, korban juga bisa mengalami kerugian finansial akibat pencurian identitas atau kebocoran informasi keuangan. Tidak hanya itu, korban juga bisa mengalami trauma psikologis akibat perasaan tidak aman dan kehilangan privasi.

Menurut Kepala Biro Humas Kepolisian Republik Indonesia, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, tindak pidana kertapati semakin marak terjadi di era digital ini. “Kita harus selalu waspada dan berhati-hati dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi agar terhindar dari tindak pidana kertapati,” ujarnya.

Untuk melindungi diri dari tindak pidana kertapati, ada beberapa langkah yang bisa diambil, seperti mengamankan data pribadi, menggunakan password yang kuat, dan menghindari mengklik tautan yang mencurigakan. Selain itu, penting juga untuk selalu mengikuti perkembangan teknologi dan menjaga keamanan data secara teratur.

Dalam menghadapi tindak pidana kertapati, korban juga perlu melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib agar pelaku dapat ditindaklanjuti dan tidak merugikan korban lainnya. Dengan demikian, tindak pidana kertapati dapat diminimalisir dan masyarakat dapat terlindungi dari ancaman kejahatan di dunia maya.

Dengan mengenal lebih jauh tindak pidana kertapati dan dampaknya bagi korban, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan berhati-hati dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Sehingga, kita semua dapat terhindar dari ancaman kejahatan di dunia digital dan menjaga keamanan data pribadi serta informasi penting kita.

Tindak Pidana Kertapati: Apa yang Perlu Anda Ketahui tentang Kejahatan Seksual di Indonesia


Tindak Pidana Kertapati: Apa yang Perlu Anda Ketahui tentang Kejahatan Seksual di Indonesia

Kejahatan seksual merupakan masalah serius yang masih kerap terjadi di Indonesia. Salah satu bentuk kejahatan seksual yang sering terjadi adalah tindak pidana kertapati. Apa sebenarnya yang perlu Anda ketahui tentang kejahatan seksual ini?

Menurut data dari Komisi Nasional Perlindungan Anak (KPA), kasus kejahatan seksual terhadap anak di Indonesia masih cukup tinggi. Bahkan, menurut Lapor KPA, sebanyak 1.146 kasus kekerasan seksual terhadap anak dilaporkan pada tahun 2020. Dari jumlah tersebut, sebanyak 55% di antaranya merupakan kasus tindak pidana kertapati.

Tindak pidana kertapati sendiri merupakan istilah hukum yang digunakan untuk menyebut tindak kejahatan seksual yang dilakukan oleh orang yang memiliki hubungan kekerabatan dengan korban, seperti orangtua, saudara kandung, atau kerabat dekat lainnya. Tindak pidana ini diatur dalam Pasal 81 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

Menurut pakar hukum pidana, Prof. Dr. Indriyanto Seno Adji, tindak pidana kertapati merupakan bentuk kejahatan seksual yang sangat merugikan korban. “Tindak pidana kertapati tidak hanya merusak fisik korban, tetapi juga merusak psikologis korban dalam jangka panjang,” ujarnya.

Selain itu, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Retno Listyarti, juga menekankan pentingnya penanganan kasus tindak pidana kertapati dengan serius. Menurutnya, pemerintah dan masyarakat perlu bersatu untuk memberantas kejahatan seksual ini. “Kasus tindak pidana kertapati harus ditindaklanjuti dengan proses hukum yang adil dan tegas,” katanya.

Untuk itu, kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam melindungi anak dari kejahatan seksual, termasuk tindak pidana kertapati, sangat penting. Pendidikan tentang bahaya kejahatan seksual perlu disosialisasikan secara luas, baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat.

Dengan demikian, kita sebagai masyarakat Indonesia harus bersatu dalam memberantas kejahatan seksual, termasuk tindak pidana kertapati. Kita harus menjadi pelopor perlindungan anak dan memberikan perlindungan serta keadilan bagi korban kejahatan seksual. Jangan biarkan kejahatan seksual terus merajalela di Indonesia. Ayo bersama-sama kita lawan kejahatan seksual!